.jpg)
Lomba Menulis Artikel: ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN oleh Indah Pradikasari
ANDAI AKU BUPATI KLATEN
oleh Indah Pradikasari - Universitas Sebelas Maret
Berada di antara dua kota besar, yaitu Yogyakarta dan Solo, Klaten memiliki posisi
strategis dalam jaringan ekonomi dan pariwisata di Jawa Tengah. Dalam catatan sejarah, Klaten
telah ada sejak abad ke-8 dan merupakan salah satu pusat peradaban kuno di Jawa. Dikelilingi oleh
alam yang subur, Klaten tumbuh sebagai daerah agraris yang kaya dengan hasil pertanian seperti
padi, tebu, dan tanaman lainnya. Potensi alam ini tidak hanya berhenti pada sektor pertanian, tetapi
juga pada sektor pariwisata. Keindahan alam Klaten dengan sumber mata air alami di berbagai
desa serta keunikan budaya yang kuat menjadikannya tujuan wisata yang menarik dan berbeda.
Dalam tulisan ini saya menyoroti sektor UMKM dan sektor pariwisata yang dapat lebih
dikembangkan di Kabupaten Klaten, yaitu :
1. Penguatan Infrastruktur
Sebelum masuk ke pembahasan sektor UMKM dan pariwisata, persoalan yang harus
dituntaskan adalah permasalahan infrastruktur. Infrastruktur yang memadai adalah tulang
punggung perkembangan ekonomi daerah. Dengan infrastruktur yang baik, akses antar desa
hingga konektivitas antar kecamatan dapat lebih optimal. Hal ini akan membuka peluang
ekonomi baru dan meningkatkan produktivitas masyarakat. Memprioritaskan masalah
perbaikan jalan-jalan yang rusak perlu ditekankan agar akses transportasi menjadi lebih lancar,
terutama di daerah pedesaan yang aksesnya masih terbatas. Daerah yang memiliki akses jalan
yang baik memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi karena perputaran produk
dan jasa menjadi lebih lancar (Rahmatika et al., 2024; Zahra et al., 2024).
2. Pemberdayaan Ekonomi Lokal Dan UMKM
Seperti yang kita ketahui, Kota Surakarta mempunyai UMKM klaster, yaitu Kampung
Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman. Terinspirasi dari UMKM klaster tersebut maka
di Kabupaten Klaten yang terkenal dengan batik dan luriknya ini sebaiknya dibuat sebuah
“Kampung Batik” dan “Kampung Lurik”. Selain sebagai pengembangan UMKM kampung
batik dan kampung lurik ini dapat sebagai desa wisata dan edukasi bagi masyarakat.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh, di Desa Jarum, Kecamatan Bayat sudah ada
“Desa Wisata Batik & Budaya” namun informasi dari akun instagram @jarumklaten dan
@desawisatajarumklaten terakhir mengunggah postingan pada tahun 2020 dan 2021 yang
berarti sudah 4 & 3 tahun akun tersebut tidak aktif untuk mempromosikan Desa Wisata Batik
Jarum ini. Padahal pada tahun 2019 Desa Wisata Batik Jarum memperoleh juara 3 di ajang
gelar desa wisata Provinsi Jawa Tengah. Kemudian, diantara desa-desa yang memproduksi
lurik, Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas merupakan desa dengan jumlah pengrajin yang paling
banyak. Kurang lebih ada 225 pengrajin lurik di Desa Tlingsing (DPMPTSP, 2023). Pada tahun
2010, Desa Tlingsing ini ditetapkan sebagai desa wisata kerajinan. Namun, saya sendiri yang
belum pernah mendengar Desa Wisata Lurik di Desa Tlingsing tersebut.
Dari informasi tentang UMKM batik dan lurik tersebut maka pembangunan kembali desa
wisata batik dan lurik ini perlu dilakukan. Akses jalan menuju desa tersebut diperbagus,
pembuatan spot-spot instagramable perlu diperbanyak, dan pembuatan kafe dengan tema
pedesaan namun unik dan menarik perhatian. Penggunaan sosial media sebagai promosi perlu
dimasifkan dan tidak hanya Instagram saja tetapi juga Facebook, TikTok, Youtube, dan
Website. Akun-akun tersebut sebaiknya setiap platform hanya ada satu saja dan konten-konten
yang akan diunggah dibuat semenarik mungkin. Promosi desa wisata ini juga bisa berkolaborasi
dengan para content creator Klaten dan lewat postingan instagram kabar klaten. Kerjasama
dengan institusi pendidikan juga dapat dilakukan, misalkan ada outing class maka diarahkan
untuk ke Desa Wisata Batik Jarum maupun Desa Wisata Lurik Tlingsing untuk belajar
membatik atau menenun. Daerah yang berhasil mendorong pertumbuhan UMKM terbukti
mampu meningkatkan perekonomian dan..............
Lomba Menulis Artikel: ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN oleh Indah Pradikasari selengkapnya dapat dilihat dan diunduh [DISINI]