
KPU KLATEN MEMBANGUN BUDAYA LITERASI MELALUI PROGRAM BU MENUL (raBU MENULis)
KLATEN – #temanpemilih Dalam upaya memperkuat budaya literasi dan komunikasi yang efektif di lingkungan kelembagaan, KPU Kabupaten Klaten resmi meluncurkan program literasi bertajuk BU MENUL (Rabu Menulis). Program ini mulai dilaksanakan pada Rabu pagi (16/7) di Aula KPU Klaten, dengan melibatkan seluruh komisioner, sekretaris, kasubbag, dan seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat KPU Klaten.
Program BU MENUL merupakan inisiatif internal KPU Klaten untuk menjadikan hari Rabu sebagai momentum penguatan literasi tulis, baik dalam bentuk formal maupun nonformal. Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk merenungkan kembali peran tulisan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam konteks kelembagaan yang erat dengan komunikasi publik dan informasi kepemiluan.
Ketua KPU Klaten, Primus Supriono dalam sambutannya menegaskan bahwa menulis bukan hanya aktivitas teknis, melainkan bagian dari refleksi dan identitas. “Cara kita menulis mencerminkan cara kita berpikir. Tulisan yang rapi, santun, dan jelas adalah wujud dari tata nilai yang kita junjung dalam organisasi ini. Dengan membiasakan menulis yang baik, kita sedang membangun citra lembaga yang komunikatif dan profesional,” ujar beliau.
Kegiatan perdana BU MENUL ini mengambil tema yang sangat dekat dengan keseharian, yakni “Etika Menulis Pesan WhatsApp”. Dalam sesi tersebut, peserta diajak untuk mengevaluasi kebiasaan menulis pesan singkat di WhatsApp, terutama yang berkaitan dengan komunikasi internal, penyampaian informasi formal, maupun komunikasi antar personal. Sesi berlangsung dinamis dengan berbagai contoh kasus komunikasi yang sering terjadi, seperti penggunaan huruf kapital secara berlebihan, pengiriman pesan tanpa salam atau penutup, pemilihan diksi dan prakata yang kurang tepat, hingga kurangnya kejelasan dalam menyampaikan maksud. “
Tak hanya soal teknis menulis, BU MENUL juga menyoroti manfaat personal dari kegiatan menulis. Dalam penjelasannya, Primus menyampaikan bahwa menulis memiliki efek terapeutik. “Ketika kita menulis, kita sedang menyusun ulang isi kepala kita. Proses ini dapat meredakan stres, menenangkan emosi, dan meningkatkan fokus. Bahkan beberapa riset menyatakan bahwa menulis rutin dapat menurunkan tingkat stress dan tekanan darah, memperkuat imunitas tubuh dan menjaga kesehatan mental,” jelasnya. Berangkat dari pemahaman tersebut, program BU MENUL diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan kapasitas kerja, tetapi juga mendukung keseimbangan emosional dan mental seluruh anggota KPU Klaten.
Sementara itu, Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Klaten, Muhammad Ansori, juga menyampaikan beberapa hal tentang aspek penting yang perlu diperhatikan dalam proses menulis. Salah satunya adalah penggunaan konotasi dari diksi yang digunakan. Diksi dengan konotasi positif, yakni kata-kata yang memberi kesan membangun, menyemangati, dan memberi harapan, sangat dianjurkan. Hal ini terutama dalam proses komunikasi kelembagaan yang menyasar masyarakat luas. Pilihan diksi yang positif dapat memperkuat citra lembaga sebagai institusi yang humanis, solutif, dan profesional. Sebaliknya, penggunaan diksi berkonotasi negatif dapat menimbulkan persepsi kurang menyenangkan, bahkan memicu kesalahpahaman.
“Setiap kata yang kita pilih membawa makna, membentuk kesan, dan menuntun tindakan. Kutipan Mahatma Ghandi tentang pemilihan diksi, mengingatkan kita bahwa segala sesuatu berawal dari pikiran, lalu menjelma menjadi kata-kata, dan pada akhirnya membentuk siapa diri kita. Maka, saat kita memilih kata-kata yang bijak dan penuh harapan, baik saat menulis, berbicara, atau berpikir, kita sebenarnya sedang menanam benih bagi masa depan yang lebih baik. Kata-kata yang positif akan membangun suasana yang konstruktif, menumbuhkan semangat, serta menyebarkan energi yang berlimpah,” terang Ansori.
Program ini juga menjadi bagian dari upaya KPU Klaten untuk membumikan literasi dalam arti yang lebih luas. Literasi tidak lagi sebatas kemampuan membaca dan menulis, tetapi mencakup kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi efektif, dan membangun peradaban yang sehat melalui bahasa.
Kegiatan BU MENUL direncanakan berlangsung secara rutin setiap hari Rabu minggu pertama dan Rabu minggu ketiga, dengan topik yang terus berganti sesuai kebutuhan dan dinamika yang berkembang. Melalui BU MENUL, KPU Klaten menegaskan komitmennya untuk menjadi lembaga yang adaptif, terbuka, dan berbudaya literasi tinggi. Karena demokrasi yang sehat, hanya bisa tumbuh dalam masyarakat yang sadar kata, sadar makna, dan sadar tanggung jawab komunikasi. (***vit/kpuklt)
#BuMenul #RabuMenulis #LiterasiDigital #MenulisItuBaik #Pemilu #Pilkada #kpumelayani #kpuklaten