PILBUP KLATEN 2024

Lomba Menulis Artikel: ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN oleh UCIK NUGROHO

Transformasi Klaten sebagai Smart City: Integrasi Teknologi dan Pelayanan Publik
Oleh: Ucik Nugroho - 
UNIVERSITAS GADJAH MADA

 

Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi
Jawa Tengah dengan potensi alam, budaya dan sumber daya manusia yang beragam.
Terletak strategis di antara dua kota besar, yaitu Yogyakarta dan Surakarta. Klaten
memiliki peluang untuk berkembang lebih pesat sebagai kawasan penyangga dengan
berbagai sektor yang mendukung kemajuan daerah. Menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, luas wilayah Kabupaten Klaten sekitar 658,20
km2 dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 1,2 juta jiwa. Sebagian besar wilayah
ini terdiri atas lahan pertanian, dengan sektor agraris menjadi mata pencaharian utama
bagi masyarakat Klaten. Dikenal sebagai salah satu daerah penghasil padi dan hasil
pertanian penting lainnya di Jawa Tengah, Klaten memiliki tanah yang subur dan dialiri
oleh sungai-sungai, seperti Kali Pusur di Kecamatan Polanharjo. Sungai ini memiliki
panjang sekitar 30 kilometer yang mengaliri tiga kabupaten, dimulai hulu dari Desa
Pagerjurang, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten sampai hilir
masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Selain potensi agraris, Klaten juga dikenal dengan kekayaan budaya dan
pariwisatanya. Situs sejarah seperti Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Plaosan,
dan Tradisi Sebar Apem atau biasa disebut Yaqowiyu. Sumber mata air alami atau
biasa disebut umbul menjadi destinasi wisata yang menarik wisatawan domestik
maupun mancanegara, salah satunya Umbul Ponggok. Eksistensi umbul di Klaten
menjadikan kabupaten ini dijuluki sebagai kota seribu umbul. Namun, Klaten juga
menghadapi sejumlah tantangan, seperti tingkat kesejahteraan petani yang perlu
ditingkatkan, keterbatasan infrastruktur untuk mendukung perkembangan pariwisata
dan kebutuhan akan modernisasi pelayanan publik agar lebih efisien dan transparan.
Sebagai kabupaten yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Tengah, Klaten
memiliki potensi alam yang luar biasa. Sebagian besar lahan di Kabupaten Klaten
sekitar 51% dari total 658,20 km2

luas wilayahnya digunakan sebagai lahan pertanian.
Hal ini menjadikan Klaten menjadi salah satu daerah lumbung padi di Jawa Tengah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Klaten, produksi padi di
Klaten pada 2021-2023 menghasilkan lebih dari 300.000 ton per tahun. Selain padi,
komoditas lainnya adalah jagung, kedelai, tembakau serta berbagai jenis sayuran dan
buah-buahan. Aktivitas agraris yang cukup tinggi memberikan pekerjaan bagi lebih dari
40% penduduk di Kabupaten Klaten yang tersebar di 26 kecamatan. Meski
produktivitas pertanian cukup tinggi tetapi petani di Klaten masih menghadapi berbagai
tantangan, seperti fluktuasi harga hasil panen, keterbatasan akses terhadap teknologi
modern dan sistem irigasi yang belum sepenuhnya optimal.
Sebagian besar lahan pertanian masih bergantung pada curah hujan yang
berdampak pada ketidakstabilan hasil panen ketika terjadi musim kemarau panjang.
Akan tetapi luas lahan sawah di Klaten setiap tahunnya mengalami penurunan. Hal ini
selaras dengan peningkatan jumlah penduduk dan sektor non pertanian yang
memerlukan lahan sehingga terjadi alih fungsi lahan sawah ke non sawah. Menurut
penelitian Nurrahma et al. (2024) menyatakan bahwa laju alih fungsi lahan sawah di
Kabupaten Klaten selama tahun 1990-2019 mengalami alih fungsi lahan sawah yang
fluktuatif dengan luas penurunan lahan sawah sebesar 5,5% atau sebesar 2.155 ha dan
rerata laju konversi sebesar 0,18% dengan alih fungsi lahan sawah 71,3 ha.......................

 

Lomba Menulis Artikel: ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN oleh Ucik Nugroho selengkapnya dapat dilihat dan diunduh [DISINI]

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 1,898 kali