PILBUP KLATEN 2024

Lomba Menulis Artikel: ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN oleh UCIK NUGROHO

Transformasi Klaten sebagai Smart City: Integrasi Teknologi dan Pelayanan Publik Oleh: Ucik Nugroho - UNIVERSITAS GADJAH MADA   Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah dengan potensi alam, budaya dan sumber daya manusia yang beragam. Terletak strategis di antara dua kota besar, yaitu Yogyakarta dan Surakarta. Klaten memiliki peluang untuk berkembang lebih pesat sebagai kawasan penyangga dengan berbagai sektor yang mendukung kemajuan daerah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, luas wilayah Kabupaten Klaten sekitar 658,20 km2 dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 1,2 juta jiwa. Sebagian besar wilayah ini terdiri atas lahan pertanian, dengan sektor agraris menjadi mata pencaharian utama bagi masyarakat Klaten. Dikenal sebagai salah satu daerah penghasil padi dan hasil pertanian penting lainnya di Jawa Tengah, Klaten memiliki tanah yang subur dan dialiri oleh sungai-sungai, seperti Kali Pusur di Kecamatan Polanharjo. Sungai ini memiliki panjang sekitar 30 kilometer yang mengaliri tiga kabupaten, dimulai hulu dari Desa Pagerjurang, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten sampai hilir masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo. Selain potensi agraris, Klaten juga dikenal dengan kekayaan budaya dan pariwisatanya. Situs sejarah seperti Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Plaosan, dan Tradisi Sebar Apem atau biasa disebut Yaqowiyu. Sumber mata air alami atau biasa disebut umbul menjadi destinasi wisata yang menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, salah satunya Umbul Ponggok. Eksistensi umbul di Klaten menjadikan kabupaten ini dijuluki sebagai kota seribu umbul. Namun, Klaten juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti tingkat kesejahteraan petani yang perlu ditingkatkan, keterbatasan infrastruktur untuk mendukung perkembangan pariwisata dan kebutuhan akan modernisasi pelayanan publik agar lebih efisien dan transparan. Sebagai kabupaten yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Tengah, Klaten memiliki potensi alam yang luar biasa. Sebagian besar lahan di Kabupaten Klaten sekitar 51% dari total 658,20 km2 luas wilayahnya digunakan sebagai lahan pertanian. Hal ini menjadikan Klaten menjadi salah satu daerah lumbung padi di Jawa Tengah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Klaten, produksi padi di Klaten pada 2021-2023 menghasilkan lebih dari 300.000 ton per tahun. Selain padi, komoditas lainnya adalah jagung, kedelai, tembakau serta berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Aktivitas agraris yang cukup tinggi memberikan pekerjaan bagi lebih dari 40% penduduk di Kabupaten Klaten yang tersebar di 26 kecamatan. Meski produktivitas pertanian cukup tinggi tetapi petani di Klaten masih menghadapi berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga hasil panen, keterbatasan akses terhadap teknologi modern dan sistem irigasi yang belum sepenuhnya optimal. Sebagian besar lahan pertanian masih bergantung pada curah hujan yang berdampak pada ketidakstabilan hasil panen ketika terjadi musim kemarau panjang. Akan tetapi luas lahan sawah di Klaten setiap tahunnya mengalami penurunan. Hal ini selaras dengan peningkatan jumlah penduduk dan sektor non pertanian yang memerlukan lahan sehingga terjadi alih fungsi lahan sawah ke non sawah. Menurut penelitian Nurrahma et al. (2024) menyatakan bahwa laju alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Klaten selama tahun 1990-2019 mengalami alih fungsi lahan sawah yang fluktuatif dengan luas penurunan lahan sawah sebesar 5,5% atau sebesar 2.155 ha dan rerata laju konversi sebesar 0,18% dengan alih fungsi lahan sawah 71,3 ha.......................   Lomba Menulis Artikel: ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN oleh Ucik Nugroho selengkapnya dapat dilihat dan diunduh [DISINI]

ANDAI AKU JADI BUPATI oleh: DICKY DWI SAPUTRA

ANDAI AKU JADI BUPATI oleh: DICKY DWI SAPUTRA Kelas XII E, SMAN 1 Karangnongko Bupati adalah seorang pemimpin rakyat bagi suatu wilayah kabupaten. Salah satu contoh utamanya adalah Bupati Kabupaten Klaten. Ia menjalankan semua tugas yang ada agar menjadikan suatu wilayah menjadi maju dan berkembang. Tentu tidak mudah menjadi seorang bupati untuk bisa menjalankan amanah dan tanggung jawab bagi rakyatnya. Demikian juga dengan Kabupaten Klaten yang demikian luas wilayahnya. Kabupaten Klaten memiliki keindahan dan keagungan yang menawan. Kabupaten yang dijuluki sebagai 1000 Mata Air ini menjadi salah satu ikon atau potensi dari Klaten karena banyaknya kekayaan umbul. Kekayaan umbul ini menjadikan Klaten sebagai tujuan wisata baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Pemberdayaan umbul ini juga telah meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Selain terkenal dengan julukan sebagai Kota 1000 Mata Air, Kabupaten Klaten terkenal dengan berbagai prestasi yang telah diraih. Gelar ADIPURA, yaitu perhargaan bagi Kabupaten yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan yang dipegang oleh Kabupaten Klaten berturut - turut selama 2 tahun pada tahun 2023 dan 2024. Klaten terkenal pula dengan kekayaan kesenian, budaya, dan adat yang menjadi warisan yang masih eksis hingga saat ini, misalnya kesenian seperti Gejok Lesung. Budaya – budaya di Kabupaten Klaten yang juga masih melekat ialah seperti wayang kulit, ketoprak, jathilan, musik karawitan, dan warisan adat yang masih ada hingga sekarang, contohnya ialah sadranan, Ya Qowiyyu. Namun ternyata, dari banyaknya keindahan dan keagungan Kabupaten Klaten seperti wisata, kesenian, budaya, dan adatnya. Kabupaten ini masih memiliki hal yang kurang ideal bagi saya, yakni dari bidang infrastruktur dan juga pendidikan. Infrastruktur dari mulai pembangunan gedung bertingkat atau mall dan perbaikan jalan yang masih kurang serta bidang pendidikan yang masih harus ditingkatkan lagi. Akses untuk bisa bersekolah masih memiliki keterbatasan, contohnya di Kabupaten Klaten yang berada di pelosok – pelosok dan jauh dari akses pendidikan. Bermimpi untuk menciptakan Kabupaten Klaten yang ideal, maka “Jika Aku Jadi Bupati Klaten”, saya akan melakukan beberapa hal. Pertama, saya akan meningkatkan lagi keindahan dan keagungan yang ada di Kabupaten Klaten karena menjadi potensinya masih bisa maju dan berkembang, menjadi identitas khusus bagi Kabupaten Klaten, menjaga dan menjunjung tinggi untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan – warisan budaya dan nilai-nilai luhur yang ada ke wilayah luar mulai dari kesenian, budaya, dan adat. Inti pokok yang utama adalah, masih adanya kekurangan yang kurang ideal menurut saya. Dari bidang infrastruktur, saya akan lebih meningkatkan dan membangun mall atau tempat pembelanjaan yang besar, untuk bisa meningkatkan daya tarik dan meningkatkan UMKM di Kabupaten Klaten. Pembangunan mall, kita upayakan menjadi pusat perbelanjaan berisi ciri khas dari Kabupaten Klaten serta dengan pajak yang mampu dipenuhi oleh warga Klaten. Selain itu, dalam pengelolaan perbaikan jalan, agar masyarakat dapat memiliki akses jalan yang nyaman dan aman, dimulai dengan jalan kota dan mengonfirmasi kepada setiap kepala desa untuk bisa memperbaiki jalan di wilayah pedesaan. Pada bidang pendidikan, saya akan membangun sekolah – sekolah baru dan memberi akses pendidikan yang layak di wilayah Kabupaten Klaten, khususnya yang berada di pelosok – pelosok dan juga lereng gunung. Dengan menyebarluaskan akses pendidikan yang layak, kita bisa meningkatkan kualitas dan meningkatkan kemajuan Kabupaten Klaten menjadi kabupaten yang berkembang dan menjadi wilayah yang dikenal luas, menjaga generasi tetap terbina dengan baik dimulai dari pembekalan ilmu dan pengetahuan yang layak. "Mimpi tidak akan pernah tercapai tanpa adanya aksi, dengan menjadi bupati, aksi untuk bisa mengabdi dan mewujudkan layanan yang baik bagi rakyat adalah kunci utama dari kemajuan suatu wilayah." Lomba Menulis Artikel : ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN  oleh DICKY DWI SAPUTRA dapat dilihat dan diunduh [DISINI]

Lomba Menulis Artikel: ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN oleh Brian Ndharu Aji Bramantyo

Tunggu Aku Sebentar Lagi oleh Brian Ndharu Aji Bramantyo - SMKN 2 Klaten   “Andai aku jadi Bupati Klaten?” aku terkikik ketika membaca tema lomba menulis yang diadakan oleh KPU Klaten. Rasanya geli, bukan tanpa alasan—membayangkan diriku menjadi seorang Bupati terdengar lucu. Mengurus diri sendiri saja aku tidak pandai, apalagi mengurus kota ini? Namun, tidak lama kemudian aku terdiam dalam lamunan. Mata ini terfokus pada cahaya senja yang menembus kaca, masuk kedalam rumahku. Di luar sana, riuh suara kendaraan terdengar berisik, berasal dari jalan tol yang belum lama ini diresmikan. Tempat yang dulu menjadi tempatku bermain kini berganti menjadi bangunan yang membentang panjang, menggantikan entitas Gunung Kidul yang dulu berdiri dengan gagahnya. Inilah kotaku, Klaten, berdiri diantara dua kota besar, Surakarta dan Jogjakarta. Meski tak sebesar dua kota itu--tidak seperti Surakarta yang penuh warna atau Yogyakarta yang dipuja dalam romantismenya, Klaten berdiri sendiri dengan kehangatan dan keramahan yang melekat dalam setiap jengkalnya. “Bisakah aku mengubah kota kecil ini menjadi lebih berarti bagi Ibu Pertiwi?” gumamku dalam hati. Lamunanku terhenti, tatkala telinga ini mendengar sebuah suara aneh diluar rumah, saat aku melihatnya, ternyata suara itu berasal dari seorang anak kecil berpakaian lusuh tengah mengais tempat sampah didepan rumahku. “hei, cari apa?” aku menegurnya sehingga membuat anak laki laki yang mungkin baru duduk di bangku Sekolah Dasar itu terperanjat kaget. Melihat reaksinya, aku jadi tidak enak hati. “A-aku mencari botol bekas. Siapa tau disini ada, kan?” jawabnya ragu ragu, tetapi kedua sudut bibirnya sedikit terangkat, seolah menyembunyikan rasa malunya. “Ahh, aku punya didalam. Tunggu sebentar, akan aku ambilkan” kataku sambil melangkah masuk ke rumah, meninggalkan anak itu sejenak di luar. Setelah menemukan botol-botol plastik yang kucari, aku kembali dan menyerahkannya pada anak itu. Senyumnya merekah lebar, memperlihatkan giginya yang berderet rapi. Matanya berbinar seolah-olah barang-barang sederhana ini sangatlah berarti baginya. Padahal, hanya beberapa botol bekas yang aku anggap tak terpakai lagi. “terimakasih kak, terimakasih banyak!” serunya dengan antusias, lalu memasukkan botol botol itu kedalam karung lusuhnya. Aku terdiam, merenung “Andai aku menjadi Bupati Klaten—membantu banyak orang pasti bukan hal yang sulit, bukan?” dalam hati aku bergumam, dengan pandangan mengarah ke anak itu yang masih memasukkan botol kedalam karungnya satu persatu. “Haruskah aku menjadi seorang Bupati?” tanyaku pada diri sendiri tanpa sadar. Anak itu menoleh ke arahku, menghentikan aktivitasnya, lalu tersenyum manis dengan penuh keyakinan. "Orang sepertimu memang pantas jadi Bupati, Kak! Aku mendukungmu! Aku mendukungmu menjadi seorang Bupati!" ucapnya lantang sambil melompat-lompat kecil. Melihatnya, perasaan optimisme yang sebelumnya tak pernah ada kini mulai tumbuh dalam diriku. Mungkin, sudah saatnya aku berani bermimpi untuk menjadi seorang bupati. Pandanganku beralih pada matahari yang hampir tenggelam di ufuk barat. Aku menghela napas dalam-dalam, lalu tersenyum dengan semangat yang baru. "Sepertinya, aku memang harus menjadi seorang Bupati!" gumamku dalam hati, penuh tekad--Bagaimana bisa aku takut untuk bermimpi menjadi pemimpin Klaten, sementara masyarakat kota ini seakan selalu mendorongku untuk terus berlari, mengejar impian yang tadinya kuanggap mustahil untuk kugapai. Merekalah orang orang yang akan aku perjuangkan apabila aku menjadi seorang Bupati--Karena mereka adalah alasan mengapa aku berani bermimpi. Jika banyak orang mengatakan bahwa tuhan menciptakan Jogja pada saat jatuh cinta, dan tuhan menciptakan Bandung pada saat tersenyum. Maka aku selalu yakin bahwa tuhan menciptakan Klaten pada saat tuhan sedang berbahagia. Oleh karena itu, aku ingin ikut serta menjaga kebahagiaan ini--Bukan hanya untuk diriku, tapi untuk semua orang yang mencintai kota ini--Kota kecil yang tidak pernah terlepas dari kehangatan, keramahan, dan kesederhanaannya. Aku yakin, aku tidak akan mendapatkan kenyamanan ini di tempat lain. Klaten, tunggu aku ya? Tunggu aku sebentar lagi. Lomba Menulis Artikel: ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN oleh Brian Ndharu Aji Bramantyo selengkapnya dapat dilihat dan diunduh [DISINI]

Lomba Menulis Artikel: ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN oleh NOVIKA ANJASWATI

Bersama Generasi Muda Klaten Bisa! Bisa Semakin Bersinar! oleh Novika Anjaswati - S1 Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok Universitas Sebelas Maret   Jika mendengar Provinsi Jawa Tengah, kira-kira kota atau kabupaten mana yang terbayang di pikiran banyak orang? Apakah kemungkinan besar mereka akan membayangkan sebuah kabupaten yang menjadi akses jalan kota Surakarta dan Yogyakarta ini? Faktanya, masih banyak orang yang belum tahu dan belum mengenal apa itu Klaten. Mereka pasti akan jauh lebih mengenal seperti halnya Kabupaten Jepara dengan ukiran khasnya yang terkenal, Kabupaten Boyolali sebagai penghasil susu yang identik dengan sebutannya sebagai Kota Susu, atau Kota Semarang yang menawarkan berbagai destinasi wisata seperti Lawang Sewu, Kota Lama, Candi Gedong Songo, dll. Kira-kira mengapa Klaten belum begitu dikenal kalangan masyarakat di luar provinsi Jawa Tengah? Klaten memiliki destinasi air seperti Rawa Pening dan Umbul Ponggok yang tidak kalah menarik daripada kota lain. Klaten juga memiliki tradisi unik seperti sebaran apem Yaa Qawiyyu di Kecamatan Jatinom yang dilaksanakan setiap bulan Safar. Apakah Klaten bisa lebih maju dan terkenal seperti kota-kota lain di Jawa Tengah? Tentu saja, saya sebagai anak muda yang lahir di Klaten optimis mengatakan KLATEN BISA! Buktinya sudah ada beberapa anak muda yang membawa nama Klaten di kalangan banyak orang, sebagai contoh seorang content creator bernama Ucup yang mempunyai 2 juta lebih subscriber di youtube dan dengan bangga dia menjadikan Klaten sebagai identitas youtubenya. Namun, sangat disayangkan sekali bahwa anak muda yang berpemikiran seperti Mas Ucup belum banyak yang muncul. Perlu kita ketahui bahwa hal ini akan menjadi tugas dan kewajiban kita sebagai generasi muda Klaten untuk lebih memperkenalkan Klaten kepada masyarakat diluar sana. Bupati menjadi sosok yang amat sangat penting karena beliaulah yang nantinya akan menjabat, memegang kekuasaan dan menjadi sosok yang ditunggu masyarakat Klaten untuk program-program yang dijanjikan sebelum rakyat memilih mereka. Klaten membutuhkan sosok pemimpin yang benar-benar tulus mengabdi untuk rakyat. Masyarakat Klaten butuh pemimpin yang bisa menjadikan klaten lebih bersinar dengan prestasi-prestasi atau keberhasilan dalam pembangunan infrastruktur, penanganan masalah kesehatan terutama stunting, kemiskinan dan kualitas pendidikan yang ada di Klaten. Masyarakat Klaten butuh pemimpin yang mau berjuang untuk membawa nama Klaten lebih dikenal banyak orang dan mengatakan dengan tegas bahwasanya Klaten bukanlah kabupaten biasa! Klaten memiliki banyak potensi dan peluang untuk bisa lebih maju. Selain sosok Bupati, Klaten juga membutuhkan anak-anak muda yang memiliki kreativitas dan anak muda yang mau untuk bergerak berusaha membawa nama Klaten menjadi lebih dikenal banyak orang. Kita sering mendengar isu terkait generasi emas yang malas. Generasi yang malas untuk bergerak dan maunya hanya menerima sesuatu serba instan. Jika Klaten dipenuhi anak muda yang senang bermalas-malasan dan enggan memikirkan masa depan Klaten, pasti cita-cita menjadikan Klaten lebih bersinar hanyalah omon-omon saja. Dengan penuh kesadaran, Klaten sangat membutuhkan generasi muda yang berkualitas dan berpemikiran maju. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat terutama generasi muda yang ada di Klaten untuk menjadikan Klaten lebih maju dan unggul dalam banyak bidang. Menjadi sebuah masalah besar jika generasi muda Klaten masih saja diam diri mengedepankan egonya dan belum mau menyumbangkan ide gagasan mereka untuk kemajuan Klaten. Apakah mereka akan selalu hidup seperti itu saja dan hanya berharap kelak akan terus dihidupi oleh orang-tuanya? Bagaimana pendidikan yang mereka terima di sekolah? Sudahkah mereka belajar dengan sungguh-sungguh? Puaskah mereka dengan fasilitas yang diberikan pemerintah? Kendala apa yang mereka dapatkan ketika proses belajar? Apakah pendidikan di Klaten sudah merata? Pendidikan akan selalu menjadi hal penting dan utama yang menjadi fokus pemerintah sebelum memajukan sebuah daerah. Bagaimana Klaten bisa untuk melahirkan generasi yang hebat, berkualitas, dan unggul jika pada saat menjalani proses pendidikan mereka kekurangan dan fasilitas yang mereka dapatkan tidak sepadan dengan anak- anak yang menempuh pendidikan di kota-kota besar seperti Surakarta dan Semarang. Saya telah melakukan survei kepada kurang lebih tiga puluh narasumber dari beberapa sekolah menengah yang diantaranya adalah anak SMA dan anak-anak muda yang sudah merasakan bagaimana rasanya menempuh pendidikan di Klaten. Survei ini berisi beberapa pertanyaan tentang pendapat, keluhan, harapan, dan masukan dari mereka yang menginginkan pendidikan di Klaten lebih maju, unggul dan setidaknya bisa setara dengan kota-kota lain yang ada di Jawa Tengah. Harapannya agar Klaten bisa........................ Lomba Menulis Artikel: ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN oleh Novika Anjaswati selengkapnya dapat dilihat dan diunduh [DISINI]

Lomba Menulis Artikel: ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN oleh Muhammad Yunus Adi Purnama

Mengubah Wajah Klaten oleh: Muhammad Yunus Adi Purnama - Universitas Terbuka   Klaten adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Di antara sekian banyak kabupaten di Jawa Tengah, Klaten adalah salah satu daerah yang memiliki keindahan alam yang memukau. Julukan "Kota Seribu Umbul" dan "Kota Seribu Candi" adalah dua identitas yang menggambarkan kekayaan alam dan sejarah yang dimiliki oleh daerah ini. Julukan “Kota Seribu Umbul” diberikan bukan tanpa alasan. Kabupaten Klaten dikenal kaya akan sumber mata air alami yang tersebar luas di hampir seluruh daerahnya. Sumber-sumber mata air ini disebabkan oleh kondisi geografis Klaten yang berada di dekat pegunungan. Keberadaan sumber mata air ini menjadikan Klaten sebagai wilayah yang nyaman untuk dihuni hingga usia senja. Sedangkan julukan “Kota Seribu Candi” merujuk pada banyaknya situs-situs sejarah berharga yang tersebar di wilayah Klaten, khususnya candi-candi bercorak Hindu-Buddha. Candi- candi megah seperti Candi Plaosan, Candi Sewu, Candi Sojiwan, Candi Prambanan, dan masih banyak candi-candi yang tersebar di setiap wilayah Klaten. Selain keindahan alam, Klaten juga punya budaya dan tradisi turun-temurun yang masih kental. Budaya dan tradisi tersebut masih dijaga kelestariannya oleh warga Klaten hingga saat ini. Tradisi turun-temurun tersebut salah satunya adalah Yaqowiyu atau warga Klaten sering menyebutnya dengan sebutan “Sebaran Apem.” Sebaran apem ini merupakan tradisi yang berasal dari daerah di Klaten atau lebih tepatnya Jatinom. Yaqowiyu ini biasanya diperingati setiap bulan Sapar atau bulan kedua dalam penanggalan kalender Jawa. Perayaan tradisi sebar apem ini terbilang cukup unik dan menarik. Pada perayaannya, ribuan kue apem akan disebar dari atas panggung di pemakaman Ki Ageng Gribig. Warga yang antusias hadir pada sebaran apem ini akan berebut untuk mendapatkan apem yang disebarkan dari atas panggung. Meskipun keindahan alam dan kekayaan budaya ini menjadi kebanggaan. Akan tetapi Klaten saat ini sedang menghadapi tantangan yang besar. Beberapa masalah seperti ketimpangan pembangunan infrastruktur dan masalah paling besar adalah krisis ekonomi. Hingga saat ini, pemerintah belum menemukan solusi untuk masalah tersebut. Pembangunan yang selama ini hanya terfokus pada pusat kota dan kawasan sekitarnya menjadikan pembangunan di daerah pinggiran dan pedesaan seringkali terabaikan. Tak hanya itu, masalah kemiskinan yang melanda masyarakat semakin memperburuk situasi, terutama di kawasan-kawasan yang jauh dari pusat kota. Berbicara mengenai masalah yang dihadapi Klaten saat ini, pasti tidak luput dari hadirnya peran pemerintah terutama bupati dalam mengatasinya. Saat ini pemerintah Klaten telah membuat berbagai program, berbagai infrastruktur telah dibangun, dan banyak pelatihan telah terlaksana. Tapi, apakah upaya pemerintah tersebut sudah berhasil mengatasi masalah yang terjadi? Sayangnya masalah itu belum sepenuhnya teratasi. Lalu bagaimana Pemerintah Klaten bisa menghadapi dan mengatasi dua............................   Lomba Menulis Artikel: ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN oleh Muhammad Yunus Adi Purnama selengkapnya dapat dilihat dan diunduh [DISINI]

ANDAI AKU JADI BUPATI Oleh Pradana Ricardo

ANDAI AKU JADI BUPATI Oleh: Pradana Ricardo (Universitas Indonesia) SENDYAKALANING SWADANA MAHARJENG TURSITA: MENUJU KLATEN INKLUSIF DAN RAMAH DISABILITAS   Jika Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum; Jogja tercipta ketika Tuhan sedang jatuh cinta, tidak akan berlebihan jika kita menyebut Klaten tercipta ketika Tuhan sedang bermimpi indah tentang harmoni. Kabupaten Klaten bak oase dengan kekayaan alam, budaya, dan dinamika masyarakat yang menggeliat di dalamnya. Di bawah langit biru yang membentang, terhampar persawahan hijau berpadu dengan gemericik air mata air Cokro yang murni. Di sisi lain, Candi Kembar berdiri megah. Simbol romantisme dua sejoli yang sarat toleransi mengisyaratkan kebijaksanaan leluhur yang menjadi pijakan bagi masyarakatnya. Namun, di balik keelokan ini, tersimpan harapan besar untuk menciptakan Klaten yang lebih inklusif dan ramah disabilitas. Harapan agar masyarakat Klaten dapat berdiri sejajar menikmati peluang yang sama; karena kemajuan dan kesejahteraan Klaten adalah milik semua. Jika saya menjadi Bupati Klaten di masa depan, saya percaya bahwa Klaten memiliki potensi besar untuk menjadi wilayah yang inklusif dan ramah bagi disabilitas. Untuk itu, saya memiliki visi untuk mewujudkan Klaten yang tidak hanya indah secara fisik, tetapi juga kuat dalam aspek inklusivitas. Saya berkomitmen untuk mewujudkan Klaten sebagai ruang aman bagi disabilitas dengan berkolaborasi dan berinovasi menghasilkan fasilitas yang mendukung dibarengi kebijakan yang adil dan masyarakat yang penuh empati. Karena sejatinya, kemajuan sebuah wilayah bukan hanya dilihat dari megahnya pembangunan insfrastruktur saja, melainkan juga bagaimana seorang pemimpin hadir bagi warganya, terutama bagi mereka yang selama ini termarginalkan. >> Baca Selengkapnya<<< Lomba Menulis Artikel : ANDAI AKU JADI BUPATI KLATEN  oleh Pradana Ricardo dapat dilihat dan diunduh [DISINI]

Populer

Belum ada data.